Manfaat dan kandungan biji pepaya.
Pepaya (Carica papaya L.) sebenarnya berasal dari Mexico. Beruntunglah
kita yang tinggal di negara tropis. Pepaya dapat tumbuh subur dan mudah
ditemukan di mana-mana. Buah, getah, biji, dan daunnya mengandung
papain, enzim yang membantu kita mencerna protein. Ekstrak papain sudah
digunakan sebagai bahan suplemen enzim pencernaan dan sebagai bahan
dalam beberapa jenis permen karet. Enzim ini lebih banyak ditemukan pada
pepaya mentah.
Sebagai kudapan, buah ini bisa dinikmati dengan berbagai cara. Daging buah pepaya muda dapat ditumis atau dijadikan rujak. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai koktil buah. Daunnya bisa dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas), atau untuk pembungkus buntil. Daun dan bunganya juga dapat ditumis. Daun pepaya juga sering dipakai untuk membungkus daging agar cepat lunak.
Biji pepaya boleh jadi hanya dikenal dan dimanfaatkan sebagai bibit untuk budidaya. Selebihnya, biji pepaya lebih banyak dijadikan limbah buangan setelah daging buahnya diambil. Padahal, berdasarkan uji klinis, biji pepaya bisa diolah dan diambil minyaknya. Selain sumber minyak, biji pepaya juga selama ini dikenal secara tradisional sebagai obat cacing, obat masuk angin, diare, penyakit kulit, gangguan pencernaan bahkan sebagai kontrasepsi pria. Kompleksnya manfaat biji pepaya ini tidak lepas dari senyawa kompleks yang terkandung di dalamnya. Kandungan biji pepaya ini, berdasarkan penelitian, memang memiliki efek farmakologis bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu, membuang biji pepaya tentu sama dengan membuang obat yang boleh jadi sangat dibutuhkan oleh keluarga Anda.
Senyawa Penyusun Biji Pepaya
Jika diurai, maka kandungan biji pepaya antara lain alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak atsiri. Secara mendetil, kandungan biji tersebut berupa beberapa asal lemak tak jenuh dalam jumlah tinggi. Asam tersebut adalah oleat dan asam palmiat. Selain itu, biji pepaya juga diketahui mengandung senyaw akimia golongan fenol, terpenoid juga saponin. Senyawa ini bersifat sitoksik, anti-androgen dan berefek estrogenik. Selanjutnya, biji pepaya juga mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil, air, abu, protein, dan juga lemak. Sementara itu, terkait manfaatnya sebagai penghitam rambut, terkait erat dengan kandungan senyawa Glucoside carcirindan di dalam biji pepaya itu sendiri.
Jangan Sampai Dikonsumsi Ibu Hamil!
Meski bermanfaat, namun para ahli menganjurkan wanita khususnya yang sedang dalam masa kehamilan untuk menghindari konsumsi biji pepaya meski dalam bentuk sktrak atau jus sekalipun. Hal ini terkait dengan kandungan biji pepaya berupa enzim proteolitik seperti papain, chymopapain A, chymopapain B, dan peptidase pepaya dalam biji. Bagi ibu yang sedang hamil muda, konsumsi biji pepaya kan menyebabkan keguguran dan selanjutnya berpotensi mempersulit kehamilan berikutnya sebab senyawa proteolitik ini diketahui bisa memicu kekeringan pada rahim. Jadi waspadalah!
Manfaat biji pepaya
Biji pepaya, di luar dugaan, juga bermanfaat, karena itu jangan membuangnya. Biji hitam dengan selaput bening ini memiliki nutrisi penting dengan khasiat sebagai berikut:
Antibakteri, yang efektif melawan bakteri E. coli, Salmonella, dan infeksi Staphylococcus.
Menjaga kesehatan ginjal. Ekstrak biji pepaya mampu melindungi ginjal dari racun yang memicu problem gagal ginjal.
Membunuh parasit dalam pencernaan. Sudah ditemukan bukti bahwa biji pepaya mampu memberantas parasit dalam pencernaa. Dalam sebuah studi terhadap anak-anak Nigeria yang mengidap parasit dalam pencernaan, 76,6 persennya dinyatakan bebas parasit setelah tujuh hari mengonsumsi biji pepaya.
Membersihkan hati dari racun-racun. Dalam pengobatan China, satu sendok teh biji pepaya dapat membantu mendetoksifikasi hati (liver). Oleh karena itu biji pepaya sering direkomendasikan dokter-dokter naturopati untuk perawatan cirrhosis liver (pengerasan hati).
Untuk menikmati biji pepaya, makan langsung bijinya atau dikeringkan lalu dihaluskan. Atau, campur 1/4 cangkir biji pepaya dengan satu sendok makan
Sebagai kudapan, buah ini bisa dinikmati dengan berbagai cara. Daging buah pepaya muda dapat ditumis atau dijadikan rujak. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai koktil buah. Daunnya bisa dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas), atau untuk pembungkus buntil. Daun dan bunganya juga dapat ditumis. Daun pepaya juga sering dipakai untuk membungkus daging agar cepat lunak.
Biji pepaya boleh jadi hanya dikenal dan dimanfaatkan sebagai bibit untuk budidaya. Selebihnya, biji pepaya lebih banyak dijadikan limbah buangan setelah daging buahnya diambil. Padahal, berdasarkan uji klinis, biji pepaya bisa diolah dan diambil minyaknya. Selain sumber minyak, biji pepaya juga selama ini dikenal secara tradisional sebagai obat cacing, obat masuk angin, diare, penyakit kulit, gangguan pencernaan bahkan sebagai kontrasepsi pria. Kompleksnya manfaat biji pepaya ini tidak lepas dari senyawa kompleks yang terkandung di dalamnya. Kandungan biji pepaya ini, berdasarkan penelitian, memang memiliki efek farmakologis bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu, membuang biji pepaya tentu sama dengan membuang obat yang boleh jadi sangat dibutuhkan oleh keluarga Anda.
Senyawa Penyusun Biji Pepaya
Jika diurai, maka kandungan biji pepaya antara lain alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak atsiri. Secara mendetil, kandungan biji tersebut berupa beberapa asal lemak tak jenuh dalam jumlah tinggi. Asam tersebut adalah oleat dan asam palmiat. Selain itu, biji pepaya juga diketahui mengandung senyaw akimia golongan fenol, terpenoid juga saponin. Senyawa ini bersifat sitoksik, anti-androgen dan berefek estrogenik. Selanjutnya, biji pepaya juga mengandung karbohidrat dalam jumlah kecil, air, abu, protein, dan juga lemak. Sementara itu, terkait manfaatnya sebagai penghitam rambut, terkait erat dengan kandungan senyawa Glucoside carcirindan di dalam biji pepaya itu sendiri.
Jangan Sampai Dikonsumsi Ibu Hamil!
Meski bermanfaat, namun para ahli menganjurkan wanita khususnya yang sedang dalam masa kehamilan untuk menghindari konsumsi biji pepaya meski dalam bentuk sktrak atau jus sekalipun. Hal ini terkait dengan kandungan biji pepaya berupa enzim proteolitik seperti papain, chymopapain A, chymopapain B, dan peptidase pepaya dalam biji. Bagi ibu yang sedang hamil muda, konsumsi biji pepaya kan menyebabkan keguguran dan selanjutnya berpotensi mempersulit kehamilan berikutnya sebab senyawa proteolitik ini diketahui bisa memicu kekeringan pada rahim. Jadi waspadalah!
Manfaat biji pepaya
Biji pepaya, di luar dugaan, juga bermanfaat, karena itu jangan membuangnya. Biji hitam dengan selaput bening ini memiliki nutrisi penting dengan khasiat sebagai berikut:
Antibakteri, yang efektif melawan bakteri E. coli, Salmonella, dan infeksi Staphylococcus.
Menjaga kesehatan ginjal. Ekstrak biji pepaya mampu melindungi ginjal dari racun yang memicu problem gagal ginjal.
Membunuh parasit dalam pencernaan. Sudah ditemukan bukti bahwa biji pepaya mampu memberantas parasit dalam pencernaa. Dalam sebuah studi terhadap anak-anak Nigeria yang mengidap parasit dalam pencernaan, 76,6 persennya dinyatakan bebas parasit setelah tujuh hari mengonsumsi biji pepaya.
Membersihkan hati dari racun-racun. Dalam pengobatan China, satu sendok teh biji pepaya dapat membantu mendetoksifikasi hati (liver). Oleh karena itu biji pepaya sering direkomendasikan dokter-dokter naturopati untuk perawatan cirrhosis liver (pengerasan hati).
Untuk menikmati biji pepaya, makan langsung bijinya atau dikeringkan lalu dihaluskan. Atau, campur 1/4 cangkir biji pepaya dengan satu sendok makan
sumber dari: http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2013/04/manfaat-dan-kandungan-biji-pepaya.html
trim infonya
ReplyDelete