Menu

28 September 2013

Tips Membeli Bibit Tanaman Yang Baik

Tips Membeli Bibit Tanaman- Bibit yang siap untuk ditanam manfaatnya akan dapat dinikmati setelah beberapa bulan atau beberapa tahun. Dengan demikian kesalahan dalam membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan hanya berupa kerugian ekonomi tetapi juga kerugian tenaga dan waktu. Ada beberapa kiat dalam pembelian bibit yang harus diperhatikan baik itu faktor teknis maupun faktor non teknis. Penjual bibit yang dapat dipercaya memiliki ciri sebagai berikut: Trdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).

- Bibit yang dijualnya telah bersertifikat

-Memiliki pembibitan sendiri atau mengetahui dengan pasti asal penangkarnya sehingga memudahkan melacak keaslian varietasnya.


Mengetahui secara pasti varietas bibit yang dijualnya. Memiliki tempat penjualan permanen (mangkal) sehingga memudahkan bagi pembeli yang akan komplain.

  • Membeli bibit yang unggul atau baik kualitasnya

Induk yang baik berasal dari varietas unggul, sehat dan telah cukup umur (lebih baik kalau pohon induk sudah berproduksi). Untuk memastikan bahwa bibit tersebut berasal dari induk yang baik, cara yang paling baik adalah dengan mengetahui sendiri secara langsung tanaman induk bibit tersebut. Hal ini tidak sulit dilakukan jika penjualnya telah dikenal baik oleh pembeli. Pada kondisi seperti ini biasanya pembeli tahu betul kondisi “dapur produksi” produsen bibit tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk mengetahui secara langsung kondisi tanaman induknya, upaya yang dapat dilakukan adalah meminta informasi sebanyak mungkin kepada penangkar tentang induk tanaman tersebut. Untuk mengetahui varietas bibit tersebut, dapat dilakukan dengan pengidentifikasian ciri-ciri spesifik varietas tersebut. Bibit sehat dan berpenampilan baik Dalam memilih bibit tanaman, yang perlu diperhatikan pertama kali ialah pertumbuhan batang, cabang dan daunnya. Selanjutnya dapat diperhatikan juga penampakan luarnya, apakah ada gejala serangan hama dan penyakit atau tidak.
Bentuk batang dan cabang dipilih yang baik, kelihatan mulus dan kokoh, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek sesuai dengan umurnya. Tanaman yang kerdil biasanya kelihatan pendek dari yang seharusnya. Ada pula bibit yang pertumbuhan tingginya terlalu pesat, sedangkan batangnya kelihatan kecil dan terkesan kurang kokoh. Perlu diperhatikan bahwa bibit yang baik biasanya memiliki batang utama yang lurus dan tumbuh tegak, tidak melengkung. Pada tanaman buah yang memiliki percabangan banyak, biasanya cabang tumbuh ke segala arah secara merata. Pada pucuk tanaman dan ujung ranting tampak kuncup daun yang menandakan adanya pertumbuhan.
  •  Pengemasan dan pengakutan benih.

Untuk bibit yang dikirim dalam bentuk stump (cabutan), pengirimannya tidak ada masalah karena beberapa bibit bisa saja dibungkus dengan batang pisang atau bahan lain yang bersifat lembab, sehingga akarnya tidak kering, semisal bibit jeruk dan jati.
Pengemasan bibit yang peka, seperti bibit durian, dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan setengah tanahnya, kemudian ditambahkan serbuk kelapa (cocopeat). Untuk menghilangkan stres, sebelum diangkut bibit diletakkan dahulu di bawah naungan dan disiram untuk adaptasi. Setelah satu minggu biasanya bibit sudah segar kembali dan dapat dipak dalam peti berventilasi untuk dikirim. Dengan cara pengepakan seperti ini, maka bibit dalam polybag yang semula beratnya 4-7 kg/bibit menjadi0,5-1 kg/bibit. Mengeluarkan setengah tanahnya dan ditambah dengan gel (Agrosoft), kemudian polybag diikat. Keadaan ini membuat bibit mampu bertahan sampai 4-7 hari tanpa penyiraman · Pengepakan tanpa mengurangi media tanam, biasanya untuk angkutan darat.
Pengangkutan benih vegetatif harus direncanakan dengan baik. Pada umumnya apabila benih akan diangkut dengan pesawat, tidak terlalu khawatir terhadap kerusakan karena kekurangan air (kekeringan). Yang harus diperhatikan adalah apabila benih vegetatif akan diangkut oleh angkutan darat atau laut yang membutihkan waktu relatif lama (lebih dari 4-7 hari) maka harus dilakukan pengepakan benih dengan batuan bahanbahan yang dapat mengurangi penguapan air dan respirasi. Salah satu tekniknya adalah dengaan cara membungkus semua benih dengan daun/pelepah pisang dan polibag benih ditutup dengan serbuk gergaji basah (ringan tetapi benih tetap lembab) dan benih siap untuk dipcking dan dikirim. Pada kondisi yang lebih modern,
plastik pengepak benih diisi N2 atau divacuum sehingga tidak terjadi proses respirasi dan benih akan aman selama masa pengankutan.
Penebalan khusus ini menutupi satu sel induk magaspora. Pada tumbuhan berbiji yang tumbuhan tingkat rendah yang mempunyai dua jenis spora akan menyimpan sel induk megaspora di dalam megasporangium.

Proses ini hanya terdapat pada tumbuhan angiospermae. Pada tumbuhan biji tertutup pada umumnya nucelus dianggap sebagai dinding megasporangium. Sebagai akibat pertumbuhan nucelus dan basal akan segera diangkap pada integumen, kemudian akan tumbuh dan mengelilingi mikrofil. Bakan biji dapat lurus tetapi pada kebanyakan tumbuhan bunga bakal biji itu menjadi terbalik degan lubang mikrofilnya mengarah ke bagian plasenta dan tangkainya melebur ke integumen. Sel induk megaspora akan membelah dua dan membentuk empat megaspora. Hanya satu diantara empat megaspora dan biasanya megaspora yang paling jauh dari mikrofil akan paling dekat dengan suplai makanan. Kantung embrio adalah satu megaspora yag besar dan hidup secara terus menerus. Selama perkembangan kantung embrio, inti megaspora terbagi menjadi tiga proses mitosis sehingga menjadi delapan inti yang secara genetis identik. Makanan dan minuman diserap melalui tangkai bakal biji dan kantungnya membesar bersamaan dengan nucelus dan integumen. Empat diantara kedelapan inti tersebut berada di ujung mikrofil kantung embrio. Sedangkan empat lainnya di ujung yang berlawanan. Satu nukeus, inti kutub akan berpindah dari kelomppok megaspora ke arah tengah kemudian dikelilingi membran tipis, sehingga selama proses ini akan menyebabkan inti tertinggal. Ketiga sel di ujung mikrofil adalah sel telur. Sedangkan dua sel yang berdekatan akan mengelilingi sel telur dan disebut sebagai sinergit.

No comments:

Post a Comment